Senin, 12 November 2012

Pengenalan, Pencegahan, dan Pengobatan Hipertensi

     Hipertensi atau tekanan darah tinggi dulunya menyerang mereka yang berusia lanjut, tetapi sekarang juga menyerang orang muda. Kenapa hal ini dapat terjadi? Hal ini disebabkan olah kekurang pedulian kita terhadap kesehatan dan bahaya yang di timbulkan.

    Seperti yang kita ketahui, tubuh membutuhkan zat-zat gizi dan oksigen agar dapat berfungsi. zat gizi dan oksigen ini dibawa oleh darah, dan darah akan mengalirkan masuk ke sel-sel tubuh jika tekanannya cukup untuk mendorong sampai ke tempat yang terkecil sekalipun. Tekanan pendorong inilah yang disebut tekanan darah.

    Jika tekanan yang dibutuhkan melebihi  batas normal maka inilah yang dikatakan hipetensi. Tekanan darah normal, jika tekanan sistolik 120 mmHg, dan tekanan diastolik 80 mm Hg (120/80 mm Hg). Sistolik adalah tekanan dalam arteri yang terjadi saat darah dipompa dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan diastolik menyatakan sisa tekanan saat jantung beristirahat dengan satuan ukur mililiter air raksa (mmHg).

         Cara mengukur tekanan darah :

     Untuk mendapatkan hasil ukur yang akurat, sebaiknya dlakukan dalam keadaan beristirahat atau tenang. diukur dengan menggunakan alat sfigmomanometer. Diawali dengan memasang manset pada lengan atas, lalu pompa balon pemompa sehingga udara masuk kedalam manset. Pompa sampai melampaui tekanan sistolik.

    Dengan keadaan seperti itu maka arteri brakialis akan memipih karena tekanan darah tidak mengalir. Kemudian secaraperlahan-lahan udara dikeluarkan dengan cara membuka pengunci disamping balon pemompa. Lalu arteri akan mengembang dan akan mengalir kembali, maka akan terdengar bunyi detak pertama. Saat bunyi detak terdengar maka lihat angka yang ada di jarum. Angka tersebut adalah tekanan sistolik. Udara terus dikeluarkan sampai arteri mengembang seluruhnya sampai detak tidak terdengar lagi. Saat pertama detak menghilang, lihat jarum petunjuk angka, inilah tekanan diastolik.

          Klasifikasi Hipertensi 

normal                              <120 dan <80
pra-hipertensi                 120-139 atau 80-89
hipertensi stadium 1       140-159 atau 90-99
hipertensi stadium 2       >160 atau >100


          Mekanisme Pengtur Tekanan  Darah

     Tekanan darah normal dapat terjadi karena mekanisme tubuh yang bekerja secara sinergi dan seimbang. apabila terjadi gangguan, tekanan darah akan meningkat. meningkkatnnya tekanan darah di dalam arteri terjadi karena :
  1. Jantung memompa darah lebih kuar dari biasanya, karena ada sumbatan atau hambatan aliran darah
  2. Arteri besar kehilanngan kelenturan dan menjadi kaku, sehingga tidak dapat mengembang ketika jantung memompa darah melalui arteri tersebut.
  3. Terjadi vasokontriksi, yaitu jika arteriol mengerut untuk sementara waktu karena rangsangan saraf atau hormon didalam darah.
  4. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi. Hal ini terjadi  jika terdapat kelaiana fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dalam tubuh. volume darah dalam tubuh meningkat sehingga tekanan darah juga meningkat.   
          Hipertensi Primer dan Hipertensi Sekunder 

     Pada umunya 90% penyebab hipertensi tidak dketahui dan faktor turunan memegang peranan besar. Hipertensi jenis ini dikenal sebagai hipertensi primer. Ada juga hipertensi yang diketahui penyebabnya yang disebut hioertensi sekunder.

    Hipertensi Primer merupakan hipertensi yang memiliki beberapa kemungkinan penyebabnya. Beberapa perubahan jantung dan pembuluh darah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. hipertensi primer terjadi karena asupan garam yang cukup tinggi, lebih dari 6,8 gram setiap hari, serta karena faktor genetik.
    Hipertensi Sekunder merupakan hipertensi yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah atau organ tertentu, seperti ginjal, kelenjar adrenal, dan aorta.
          
          Penyebab Hipertensi 
  • Obat-obatan
          Beberapa jenis obat dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, karena itu diperhatikan penggunaannya. Obat-obat umum dipakai dapat meningkatkan tekanan darah adalah Pil KB, estrogen, obat batuk dan pilek yang mengandung dekongestan, pil diet, NSAID seperyi ibuprofen.
  • Alkohol dan garam yang berlebihan
          Semakin banyak mengkonsumsi alkohol atau garam ( termasuk makanan asin), maka semakin tinggi pula kemungkinan erjadinya peningkatan tekanan darah.
  • Stress
          Stess tidak diragukan lagi merupakan salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung kan kardiovaskular seperti hipertensi.
     Beberapa penyebab hipertensi sekunder lainnya :
  • Penyakit ginjal 
           - stenosis arteri renal
           - pielonefritis
           - glumerulonefritis
           - tumor ginjal
  • Kelainan Hormonal
           - Sindrm Cushing
           - hiperaldesteronisme
           - feokromositoma

          Faktor Resiko Hipertensi

  •      Faktor Genetik
          Jika didalam keluarga ada yang hipertensi, ada kemungkinan bisa terkena hipertensi. Apabila kedua orang tua menidap hipertensi, kemungkinan menderita hipertensi naikk menjadi 60%.
  •  Jenis Kelamin
          Hipertensi banyak terjadi pada pria. namun pada usia diatas 55 tahun, hipertensi banyak menyerang wanita.
  • pemakaian pil kontrasepsi (KB) karena mengandung ekstrogen dan progesteron yang berlebihan.
  • stress berat dan tidak terkendali
  • gaya hidup yang kurang sehat, berupa banyak mengkonsumsi lemak, garam, mengkonsumsi alkohol, makanan secap saji, merokok, dan kurang berolahraga. 
          Gejala Hipertensi

     Pada umumnya hipertensi tidak menimbulkan gejala yang jelas dan sering tidak disadari kehadirannya. Pada hipertensi berat atau yang telah menahun bisa timbul gejala seperti :
  • sakit kepala
  • kelelahan
  • mual dan muntah
  • sesak nafas
  • gelisah
  • pandangan menjadi kabur 
         Diagnosa Hipertensi

     Pada dasarnya duagaan kuat orang tekena hipertensi apabila :
  1. mempunyai riwayat hipertensi dikeluarga
  2. umur penderita
  3. dan terdapatfaktor resiko 
          Penatalaksanaan Hipertensi

      Pengobatan hipertensi dibagi menjadi dua yaitu pengobatan farmakologis dan non farmakologis.

          Pengobatan Non farmakologis
 
     Langkah awal adalah merubah gaya hidup sehat :
  • penderita yang obesitas diharapkan mengurangi bobotnya sampai batas ideal dengan cara mengurangi makan berlemak danmembatasi makanan.
  • mengurangi penggunaan garam
  • mengurangi alkohol dan kopi
  • berhenti merokok
  • panai mensiasati stress
     Selain kelima diatas, penderita hipertensi juga harus mengkonsumsi makanan yang bergizi. sebaikanya supan nabati di tingkatkan, khususnya makanan yang mengandung kalium, karbohidrat kompleks, serat, kalsium, magnesium, vit C, asam lemak esensial.
    
     Ada beberapa tanaman yang dapat menurunkan tekanan darah yaitu seledri,bawang putih, bawang merah, timun, serta makanan kaya vit C. seledri merupakan makanan yang sangat baik bagi penderita hiertensi karena seledri mengandung 3-n-butyl phitalides karena dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
          
          Pengobatan Farmakologis

    Perlu diingat bahwa pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang.
  • Diuretik
     Membantu ginjal membuang garam dan air, yang akan mengurangi volume cairan diseluruh tubuh. diuretik juga dapat melebarkan pembuluh darah. namun perlu diingat diuretik dapat menyebabkan hilangnya kalium melalui urine, sehingga sebaiknya diberi tambahan kalium atau penahan kalium. Beberapa macam obat diuretik adalah :
  1. Tiazid
  2. Loop terdiri dari bumetamid, asam etakrinik, furosemid, torsemid.
  3. diuretik hemat kalium
  • penghambat adrenergik 
     golongan ini terdiri dari alfa bloker,  beta blocker, alfa - beta-blocker. 
  • Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor ( ACE-inhibitor)
  • Agiotensin-II-Receptor Blocker (ARB)
  • Antagonis kalsium


 sumber : icha nesya pratama chan